Benarkah pacaran islami itu hanya masalah istilah?

Seorang pembaca artikel “Pacaran sesudah menikah lebih nikmat?” mempersoalkan empat hal. Pertama, katanya, “Islam sudah memiliki istilah “ta’aruf”, lalu knapa musti ada lg istilah “pacaran islami” ..?” Kedua, dia beranggapan bahwa “pacaran islami” itu (kalau ada) mestinya adalah ta’aruf. Ketiga, dia mengira bahwa kebanyakan pembaca (bacaan islami mengenai pacaran) memaknai pacaran secara negatif. Keempat, kalau ada banyak orang mengartikan ‘pacaran’ dengan makna palsunya, maka dia menyarankan bahwa hendaknya kita ikut menggunakan makna palsu itu. Selengkapnya, dia mengatakan:

ah, itu cuma masalah diksi..
Islam sudah memiliki istilah “ta’aruf”, lalu knapa musti ada lg istilah “pacaran islami” sgala klo artinya sama aja?

yg di buku NPSP [Nikmatnya Pacaran setelah Pernikahan] itu, istilah ‘pacaran’ emg diartikan dgn makna palsunya, kenapa? karna orang kebanyakan jg mengartikan ‘pacaran’ dgn makna palsunya, ya biar nyambung aja bahasanya dgn pembaca..
lagipula ga smua org yg pacaran bermaksud melakukannya dlm rangka mempersiapkan pernikahan.. iya kan? apa belum pernah nemuin pasangan yg berpacaran trus ketika ditanya ttg kpn nikahnya, jawabannya ngalor ngidul kmana2, atau jawabnya “let it flow aja.. skrg jalani dulu yg ada..”, atau salah satunya jelas2 bilang “klo pacar yg skrg dijadiin suami/istri..kynya msh harus pikir2 lagi deh..”

Tanggapan M Shodiq Mustika:

1) Untuk pranikah, Islam tidak mengajarkan taaruf, tetapi tanazhur. Lihat “Taaruf, Sebuah Istilah yang Asal Keren?

2) Pacaran islami tidak identik dengan ta’aruf. Lihat “10 Perbedaan Ta’aruf dan Pacaran Islami“.

3) Mengartikan ‘pacaran’ dgn makna palsunya itu tidak nyambung bahasanya dgn pembaca. Pada kenyataannya, kebanyakan pembaca justru memaknai pacaran secara positif, sehingga cenderung sesuai dengan makna asli pacaran. Untuk buktinya, lihat “Istilah Favorit untuk Aktivitas Persiapan Menikah“.

4) Justru ketika melihat penyimpangan, maka itu perlu kita luruskan. Jangan sampai kita menjadikannya dalih untuk ikut-ikutan menyimpang. Apa sih untungnya turut melestarikan penyimpangan makna pacaran? Apa sih ruginya meluruskan penyimpangan makna pacaran?

Satu tanggapan

  1. Wah inilah sulitnya kalau semua mau didefinisikan. Yang penting sebenarnya mendidik, memantapkan anak kita pada value value Islam. Nah dengan nilai Islam yang mantap mereka akan dapat dengan cepat mengambil putusan menghadapi persoalan ……

Komentar ditutup.