Menurutku, ada satu cara yang mudah untuk mencerdaskan anak, terutama dalam hal kecerdasan logis dan verbalnya. Caranya, sering-sering berdialog dengan anak, tetapi…. (Nah, ada tapinya lo! Jadi, baca sampai tuntas, ya!)
Dalam pengamatanku, ada banyak orangtua yang berdialog dengan anak dengan menempatkan anak dalam posisi yang lebih rendah. Anak dianggap kurang pengalaman, lebih bodoh, nakal, dan sebagainya. Dengan posisi begini, orangtua cenderung menggurui anak. Seolah-olah, tugas orangtualah berkata-kata, sedangkan tugas anak adalah mendengar saja. Anak yang membantah omongan orangtua dianggap kurang ajar. Kata-kata sang anak yang bukan bantahan pun seringkali dikritik secara tajam, bahkan kasar, karena sang orangtua menilainya tidak benar, tidak baik, tidak sopan, dan sebagainya. Akibatnya, surutlah kemauan anak untuk berkata-kata. Hasilnya, si anak menjadi tidak terbiasa berkata-kata. Akhirnya, dengan keadaan begitu, bagaimana mungkin si anak itu menjadi lihai berkata-kata?